Laman

Jumat, 28 Januari 2011

Tips Sukses Ujian Komprehensif Akuntansi

Ujian komprehensif atau yang sering disingkat dengan nama ujian kompre adalah ujian yang diperuntukkan bagi mahasiswa akuntansi FE UNS yang telah mengakhiri perkuliahan teorinya. Ujian ini berbentuk tes lisan antara satu orang mahasiswa dengan tiga orang dosen penguji. Materi yang diujikan adalah semua materi yang berhubungan dengan akuntansi mulai dari semester satu hingga semester tujuh, yaitu pengantar akuntansi 1 dan 2, akuntansi keuangan menengah 1 dan 2, akuntansi keuangan lanjutan 1 dan 2 (kalau yang ini jarang sih), pengauditan 1 dan 2, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendali manajemen, dan teori akuntansi. Sekilas memang mengerikan karena ujian ini tidak hanya menguji sejauh mana pemahaman kita dalam mempelajari akuntansi, namun yang lebih terasa adalah ujian mental. Ya, karena ujian lisan itu berbeda dengan ujian tulis yang bisa memikirkan jawaban lebih lama, yang bisa dengan mudah mengedit ketika salah, dan jauh dari perasaan gugup atau grogi. Tapi tidak seharusnya kita menganggap ujian kompre ini menyeramkan, karena semua mahasiswa akan mengalaminya. Ini adalah salah satu proses untuk belajar.

Ujian kompre yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang hendak mengakhiri masa studi jurusan akuntansi FE UNS ini menyaratkan beberapa hal. Pertama, mahasiswa tersebut harus sudah mengambil mata kuliah wajib dan pilihan minimal yang disyaratkan. Untuk jurusan akuntansi FE UNS, minimal ambil 138 sks. Kedua, pada semester saat ujian kompre, mahasiswa tersebut sudah tidak mengambil mata kuliah baru, namun untuk mata kuliah yang makeup (mengulang) boleh. Ketiga, dapat memenuhi semua dokumen yang disyaratkan, antara lain slip pembayaran SPP terakhir, sertifikan AMT (Achievement Motivation Training), Pre Job Training, Business Motivation Training, EAP (English for Academic Purpose), copy ijazah SMA, dan transkrip nilai terakhir. Jika semua syarat di atas telah terpenuhi, maka mahasiswa tersebut boleh mengajukan ujian kompre.

Menjadi impian setiap mahasiswa Akuntansi FE UNS untuk lulus ujian kompre satu kali, karena kenyataannya banyak mahasiswa yang gagal untuk lulus satu kali dalam ujian ini. Namun banyak juga mahasiswa yang langsung lulus dalam ujian kompre pertama, fakta ini tidak terlepas dari faktor dosen penguji. Tim dosen penguji mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. Ada dosen yang begitu mudah meluluskan mahasiswa, bisa karena soal yang diajukan itu tergolong mudah, atau karena dosen tersebut yang “baik hati”. Namun, tidak sedikit dosen yang begitu sulit meluluskan mahasiswa, bahkan ada mahasiwa yang harus mengulang ujian kompre hingga tiga kali. Faktor lain yang berhubungan dengan dosen penguji adalah tipe ujian. Kebanyakan tim dosen menguji lisan “satu lawan satu”, maksudnya adalah kita diuji hanya dengan berhadapan satu dosen dalam tiap mata uji. Tipe ujian seperti ini memberikan keuntungan bagi mahasiwa karena dengan begitu pertanyaan yang diajukan tidak melebar kemana-mana. Lain halnya jika diuji dengan tim dosen dengan tipe “sidang” yang mana satu mahasiswa langsung dihadapkan pada tiga dosen penguji sekaligus. Tipe ujian seperti ini benar-benar menguji mental dan kepandaian kita dalam mempertahankan keyakinan dan argumen.
Sukses dalam ujian kompre satu kali bukanlah mimpi, karena setiap orang dapat mendapatkannya. Saya yang pernah menjalani ujian kompre dan (alhamdulillah) bisa lulus sekali mempunyai beberapa tips, diantaranya sebgai berikut:

1. Belajar sungguh-sungguh.
Ini adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi jika akan mengikuti ujian kompre. Tapi ingat, tidak semua materi harus kita baca. Ilmu akuntansi keuangan ada benang merahnya. Pelajari secara terstruktur. membaca semua materi memang bagus, tapi demi efisisen waktu, carilah benang merah ilmunya, karena materi per bab dalam buku itu disajikan secara terpeceh-pecah. Padahal dalam ujian kompre yang diperlukan adalah materi secara menyeluruh.

2. Berpedoman pada rangkuman materi.
Seperti yang suadh saya jelaskan pada poin satu di atas, bahwa membaca semua buku adalah tidak efisien. Rangkuman materi akan sangat membantu dalam proses belajar. Rangkuman ini berisi materi-materi akuntansi yang disajikan secara menyeluruh, tidak terpecah-pecah seperti dalam buku. Namun yang perlu diingat, materi ini hanyalah sebuah alat bantu. Materi yang wajib kita tahu dalah yang bersumber dari buku. Jadi jangan hanya mengandalkan belajar hanya dari rangkuman materi. Saya memakai rangkuman materi hanya untuk petunjuk urutan cra belajar. Maksudnya, saya mengikuti apa yang dibahas dalam rangkuman, untuk selanjutnya saya mabaca materi tersebut dari buku.

3. Pahami karakter dosen penguji.
Dosen penguji kompre biasanya diumumkan satu hingga dua minggu menjelang ujian. Dengan memahami karakter dosen penguji diharapkan kita menjadi lebih siap.

4. Banyak bertanya kepada kakak tingkat atau teman kita yang telah lulus, dan tim pengujinya sama dengan kita.
Tipe pertanyaan dosen penguji dalam tiap ujian kompre kebanyakan sejenis, atau paling tidak ada kesamaan dalam beberapa pertanyaan. Dengan demikian, kita dapat memperkirakan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang bakal diajukan. Namun demikian, tidak jarang pertanyaan yang diajukan sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. Jadi, kita tidak boleh terlalu mengandalkan kisi-kisi. Terima kasih untuk mbak Sri, mbak Dyah, dan mbak Melati atas informasi soal-soalnya.

5. Perbanyak diskusi dengan teman-teman.
Belajar kompre secara individual akan meningkatkan ilmu yang masuk ke otak kita. Namun jangan lupa bahwa ujian kompre adalah ujian lisan, yang mana kita dituntut untuk dapat menyampaikan apa yang kita ketahui secara lisan. Banyak-banyaklah berlatih ngomong, selain dapat meningkatkan hafalan kita, kita juga berlatih untuk menyampaikan apa yang kita maksud secara terstruktur dalam kata-kata yang kita ucapkan. Diskusi juga dapat membantu kita mematangkan pemahaman, karena belum tentu apa yang kita pahami itu benar. Special thanks to Irla yang banyak membantu saya dalam sesi diskusi. Juga untuk sohib Dela yang pernah sekali mengajak saya diskusi, walaupun ujung-ujungnya curcol ga jelas. hehe...

6. Pahami materi, jangan sekedar dihapalkan.
Pemahaman terhadap materi mutlak diperlukan. Hindari terlalu banyak menghapal, karena bila kita grogi, hapalan akan mudah lupa. Selain itu, karena begitu banyak materi yang harus kita kuasai, tidaklah efisien jika kita menghapalkan. Masih ingat tips belajar dari tokoh Rancho dalam film 3 Idiots? “Berpikirlah efisien”.

7. Jaga kesehatan.
“di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Masih ingat dengan slogan ini kan? Kesehatan sangat membantu kita dalam menunjang pembelajaran. Makan teratur dengan gizi yang cukup, standar saja. Olah raga baik untuk membantu meregangkan syaraf yang kenceng karena terlalu banyak berpikir. Minum vitamin juga baik (bila perlu). Namun yang lebih sehat adalah banyak minum air putih.

8. Kalau pikiran sudah jenuh, stress, dan bosan, istirahatlah.
Otak manusia ada batasnya. Pengalaman saya kalau sudah belajar selama lebih kurang 90 menit, otak terasa jenuh. Istirahat sejenak dengan cara mengendurkan syaraf yang tegang, bisa dengan tiduran sejenak, keluar mencari udara segar, atau ngobrol dengan teman. Kalau saya sudah mulai stress, saya mempunyai kebiasaan yang aneh. SMS tidak penting ke teman-teman. Dengan mengirim sms ini, biasanya ada saja yang membalas sms saya. Balasan mereka lucu-lucu dan bisa membuat tertawa. Atau paling tidak ada kata-kata semangat yang saya dapat. Teman-teman yang lucu itu adalah Riesa, Retna, Bolang, Lestyo ,Rizal dan lain2. Efek dari smsan ini benar-benar ajaib. Semangat bisa tumbuh lagi. Satu saran datang dari Riesa, ketika saya benar-benar stress, dia menyarankan saya untuk menelpon bapak atau Ibu, dan hasilnya benar. Semangat dan doa dari orang tua membuat saya bangkit. Terima kasih sahabat-sahabatku...

9. Berdoa.
Seharusnya tips ini saya tulis di nomor paling atas, karena doa itu adalah wujud penghambaan kita kepada Allah Sang Pencipta. Sebagaimana dalam firman Allah
“Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku” (Adz Dzariyat : 56).
Betapa kekuatan doa itu sungguh luar biasa. Usaha keras tanpa doa adalah sombong. Perbanyaklah doa dengan sungguh-sungguh, karena Allah Maha Mendengar doa kita, dan yakinlah doa kita akan dikabulkan. Berdoa bisa kita lakukan kapan saja, di mana saja. Masih ingat waktu-waktu yang baik untuk berdoa? Setelah sholat, diantara adzan dan iqamah, hari Jumat, saat hujan deras, saat berada dalam forum kajian, dan sepertiga malam yang terakhir adalah waktu-waktu yang baik untuk berdoa. Maksimalkan doa kita, karena itu adalah kekuatan tersembunyi yang luar biasa, karena hanya datang dan terjawab oleh Allah SWT.

10. Mintalah orang lain mendoakan kita.
Kita tidak pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan oleh Allah. Tidak ada salahnya meminta doa kapada orang lain, terutama bapak dan ibu, dan kepada siapapun. Pengalaman saya adalah: setiap orang yang saya temui, dan kebetulan menanyakan kabar, maka saya akan minta didoakan oleh mereka. Bahkan, sehari sebelum saya ujian kompre, saya mengirim sms kepada orang-orang terdekat untuk meminta doa.

11. Jangan malu minta saran dan semangat.
Saran dan semangat dari sahabat-sahabat dan teman dekat sangat membantu pada saat kita dilanda stress. Seorang sahabat saya, Riesa, hampir tiap hari mengirim sms yang berisi kata-kata semangat dan doa. Demikian juga sista (ketemu gede) saya Ami, yang suka bangunin saya sholat malam. Sangat berati dalam membangkitkan semangat.

Dari sekian tips di atas, yang paling utama adalah USAHA MAKSIMAL DAN DOA. Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Kompre adalah ujian yang akan sangat berguna saat kita lulus nanti, karena ilmu itu butuh pengendapan.

Untuk sahabat-sahabatku yang akan menempuh kompre: Dela, Novi, Anis, Tia. Semoga kalian lancar dan lulus. terima kasih untuk sahabat-sahabatku yang telah membantu saya memberi dukungan semagat: Riesa, Hafid, Lestyo, Retna, Dela, Novi, Tia, Dewiutari , Anis, Irla, Ami, Sandra, Sari, Yeni, Rizal, Lisa, Fia, Adi, kak Ayum, kak Vita, Isna, Wilis. (menyebutkan semua nama, hehe...).

Boyolali, 29 Januari 2011 (by Dewilis)