Satu peristiwa penting tercatat dlm kehidupan ‘Aisyah. Berawal dari kepulangan Rasulullah pertempuran Bani Musthaliq yg ‘Aisyah turut dlm rombongan itu. Di tengah perjalanan ketika rombongan tengah beristirahat ‘Aisyah pergi utk menunaikan hajatnya. Namun ia kehilangan kalung sehingga kembali lagi utk mencarinya. Berangkatlah rombongan dan ‘Aisyah tertinggal tanpa disadari oleh seorang pun. ‘Aisyah menunggu di tempat semula dgn harapan rombongan itu kembali hingga ia tertidur.
Saat itu muncullah Shafwan ibnul Mu’atthal yg tertinggal dari rombongan Rasulullah . Melihat ‘Aisyah dia kemudian mempersilakan ‘Aisyah utk naik kendaraan dan dituntun hingga bertemu dgn rombongan.
Kaum munafikin yg ditokohi oleh ‘Abdullah bin Ubay bin Salul menghembuskan berita bohong tentang ‘Aisyah. Akhirnya berita bohong itu pun sampai kepada ‘Aisyah melalui Ummu Misthah
Sementara itu wahyu yg memutuskan perkara ini belum juga turun. Rasulullah Muhammad SAW meminta pendapat ‘Ali bin Abi Thalib dan Usamah. Beliau pun menemui ‘Aisyah dan mengharap kejelasan dari peristiwa ini.
Di puncak kegalauan itu dari atas langit Allah menurunkan ayat-ayat yg membebaskan ‘Aisyah dari segala tuduhan yg disebarkan oleh orang2 munafik. ‘Aisyah wanita mulia yg mendapatkan pembebasan Allah atas langit. Ayat Allah turun dalam Surat An-Nuur ayat 11 beserta sembilan ayat berikutnya (dikutip dari blog.re.or.id)
Dari peristiwa di atas dapat kita simpulkan hikmah dari tabayyun, bahwa jika ada masalah hendaknya kita selidiki dahulu benar tidaknya. Dalam kehidupan sehari-hari pun demikian. Mungkin pernah diantara kita menerima sms dari nomor yang tidak dikenal yang mengaku Ibu, Bapak, atau saudara kita yang isinya meminta dikirimi uang karena alasan tertentu, misal kecelakaan. Jika hal tersebut tidak kita selidiki terlebih dahulu, maka bisa jadi kita akan menjadi korban penipuan. Oleh karena itu, marilah kita sebagai kaum muslim senantiasa huznudzon dan berpikiran luas dalam menghadapi permasalahan hidup.(terinspirasi dari pengajian ahad pagi oleh Ust. Muhajir)