Cerita ini
bermula dari sekumpulan auditor dari sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
konon katanya menduduki peringkat sepuluh besar dunia. Kita sebut saja namanya
KAP X. Kami adalah auditor junior yang barangkali lagi jenuh dengan rutinitas sehari-hari, yang selalu bergeut dengan angka. Atas alasan
inilah kami membuat sebuah rencana untuk mengadakan acara liburan bareng.
Selasa, 5 Juni
2012 setelah pulang dari pelatihan yang diselenggarakan oleh HRD kantor, kami
makan bareng di angkringan depan menara Imperium. Pembahasan acara liburan pun
dimulai. Banyak masukan tempat tujuan, seperti, Pangandaran, Puncak, hingga
Green Canyon. Berbagai pertimbangan, plus
minus masing-masing tempat dibahas, hingga akhirnya terpilih alternative
tempat kunjungan yaitu Gunung Bunder, daerah Bogor. Ketua perjalanan pun
terpilih atas nama Hasan. Oke, direncanakan kami akan berangkat berlibur tanggal
15 Juni 2012 ke Gunung Bunder. Berhubung ketua terpilih punya kewenangan, maka
kami pun harus mengikuti aturan si Ketua. Okelah, yang penting liburan.
Dua hari
setelah rapat itu, kami menerima email dari pak Ketua. Email itu berisi rundown lengkap dengan rincian biaya
yang harus kami keluarkan. Namun, ternyata secara sepihak si Ketua memutuskan
untuk mengajak kami semua ke Green Canyon. Wow, jauhnya kaya apa tu dari
Jakarta, apalagi perjalanan itu akan dilaksanakan pada akhir pekan biasa, bukan
long weekend, begitulah pikir kami.
Tapi karena keinginan kami yang begitu besar untuk berlibur, maka kami pun
dengan antusias mengikuti ajakan dari ketua. Lagipula diantara kami juga belum
ada yang pernah merasakan pengalaman ke Green Canyon kecuali si Ketua.
Rincian biaya
memuat lengkap berbagai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Singkat cerita,
total biaya yang dibebankan per orang adalah Rp 350.000,00. Biaya yang cukup
murah untuk sebuah liburan ke Green Canyon.
Jumat,
15 Juni 2012 adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Seharian benar-benar ga
konsen kerja karena tidak sabar ingin segera berangkat. Berbagai alasan
dikemukakan kepada manajer atau senior yang menyuruh kami lembur pada malam itu
ataupun hari Sabtu. Perjalanan ini tidak boleh tertunda karena alasan
pekerjaan. Dewi Diah, Bagus, Fagan, dan Dadang adalah mereka yang menolak
ajakan lembur. Salut deh yang buat Dewi Diah yang dengan berani menolak permintaan
lembur dari pak Manajer dengan alasan acara keluarga. Ckckck… Bukan contoh yang
baik kawaaan.
Rencana
awal keberangkatan adalah jam 20.00 kami berkumpul di kos Ai Mahdum. Jam karet,
kami baru berangkat jam 22.00. Sebelum berangkat, kami berdoa bersama memohon
keselamatan selama perjalanan, tak lupa berfoto bersama.
Kami
semua berenambelas, Hasan, Fagan, Darmo, Dadang, Ai, Dhea, Dewi Diah, Adi,
Dedi, Anis, Riki, Mega, Nita, Bagus, Umi, dan saya sendiri. Kami terbagi dalam
2 mobil. Mobil satu adalah Terios, punya Fagan, dan satunya lagi mobil sewaan
APV. Terios disetir oleh Fagan dan mobil APV oleh Dedi. Perjalanan memakan
waktu lama karena kami harus melewati kawasan macet tol Cikarang.
Sabtu,
16 Juni jam 5 pagi kami singgah di Garut untuk sholat Subuh. Selepas sholat,
perjalanan dilanjutkan. Jam 09.00 akhirnya kami sampai di Green Canyon. Green
Canyon adalah sebuah sungai yang nama aslinya adalah sungai Cijulang. Sungai
ini terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Pada awalnya,
sungai ini bernama sungai Cijulang. Sungai ini dikenal memiliki keindahan yang
luar biasa. Frank dan Astrid, turis berkebangsaan Perancis dan Swiss
mempopulerkan sungai ini menjadi Green Canyon, dan tempat ini dikembangkan sebagai
kawasan wisata.
Green
Canyon adalah sebuah sungai dengan aliran tenang namun diselingi dengan jeram.
Batu-batu karang menghiasi sepanjang tepian sungai ini. Aliran airnya jernih
berwarna hijau toska pada saat musim kemarau. Selain itu, tetesan-tetesan air
dari batuan di pinggiran sungai yang tak henti-hentinya meneteskan air semakin
membuat siapapun yang berkunjung ke sini akan jatuh hati
Salah satu
aktivitas pariwisata yang menarik di
Green Canyon adalah body rafting, yaitu
menyusuri arus sungai Cijulang dengan perlengkapan pelampung. Inilah yang
menjadi tujuan utama kami berkunjung ke Green Canyon. Jika kita tidak punya
cukup perlengkapan untuk menikmati body rafting, tidak perlu khawatir, karena
di sana tersedia biro jasa untuk bodi rafting. Kami memakai jasa Goa Baho,
sebuah asosiasi yang menyediakan fasilitas body rafting, mulai dari
perlengkapan, transportasi menuju lokasi, hingga pemandu yang siap menemani
kita menyusuri sungai ini. Soal biaya, bukan masalah. Per orang dikenakan biaya
Rp 185.000. namun karena ketua kami sudah terlebih dulu mengenal mereka, maka
kami mendapat potongan harga Rp 50.000 per orang, sehingga kami hanya perlu
membayar Rp 135.000 per orang. Alhamdulillah Lumayaan J

Perjalanan
berawal dari pos Goa Baho. Dari pos menuju sungai, kami diangkut dengan
menggunakan kendaraan bak buka. Persisi seperti anak-anak mau kemping. hehe. Kali
ini kami beruntung, aliran air sungai Cijulang sedang tenang dan jernih
berwarna hijau toska. Kondisi seperti ini biasa terjadi pas kemarau. Ini adalah
kondisi terbaik untuk menyusuri sungai Cijulang. Kalau pas musim hujan, air di
sana bisa berwarna kecoklatan.
Body rafting
dimulai….. Pertama kali masuk ke air, rasa takut benar-benar menguasai diri
ini. Gimana ga takut, renang aja ga bisa tahu-tahu disuruh loncat dari tepi
sungai setinggi kurang lebih 2 meter. Dipaksa juga, akhirnya loncat. Apa yang
terjadi? Gelagepan dan panic. Padahal sudah pake pelampung. Hehe… Untung
pemandunya paham, saya dan beberapa teman-teman yang panikan akhirnya dituntun selama
perjalanan.
Penyusuran
sungai ini melewati beberapa jeram dan arus tenang. Prinsip body rafting yang
penting tenang. Posisi kaki usahakan selalu di atas biar ga kena batu-batu
kali. Dari hulu hingga hilir memakan waktu kurang lebih 3 jam. Pemandangan
tebing sungai benar-benar memanjakan mata kita. Pada tepian tebing-tebing
sungai mengalir air gemericik dari atas. Ditambah warna air sungai yang jernih
hijau toska. Subhanallah banget. Sampai pada akhir penyusuran sungai, kami
dijemput dengan perahu untuk diantar kembali pada pos.
Begitulah
sekilas pengalaman kami body rafting di kawasan wisata Green Canyon, Ciamis,
Jawa Barat. Sebenarnya kunjungan kami yang lain masih ada, seperti Pantai Batu
Karas, Pantai Gua Batu, dan Pantai Pangandaran. Lain kali dilanjutkan, insya
Allah.