Laman

Minggu, 03 April 2011

Ayam Panggang


Punya ternak ayam kampung? Suatu kebahagiaan tersendiri saat kita kita bisa memanen. Memanen dalam artian menyembelih sendiri utk dimasak sendiri.
Hari Ahad, 3 April 2010 keluarga kami memutuskan untuk menyembelih 2 ekor ayam yang kami miliki. Satu ekor ayam khusus untuk dimasak ayam panggang.
Memang perlu kehalian khusus untuk bisa memasak ayam panggang, karena kalau kurang terbiasa, hasilnya bisa berantakan, entah itu gosong, atau ayamnya remuk. hehe..
Kali ini koki utama yang membuat ayam adalah bapak. Bapak kan orang Jawa Timur, jadi sejak kecil sudah familiar dengan makanan seperti ini. Tidak mau kalah, Ibu pun berperan sebagai "mandor bumbu". Kenapa mandor? karena pelaksananya adalah saya dan mbak saya.
langsung ke cara membuat yuk!

Alat:
- arang
- anglo
- gerabah mirip kwali, tapi ga sampai bunder utuh (duh bingung jelasin ky apa bentuknya)
- penutup gerabah (dari bahan gerabah juga, lg2 bingung mendeskripsikan)

Bahan:
- 1 ekor ayam kemanggang (sebutan untuk ayam yang sudah agak besar)
- bawang putih
- bawang merah
- merica
- ketumbar
- kunyit
- garam secukupnya
- msg sedikit

Cara:
- haluskan semua bumbu
- setelah halus, lumurkan pada ayam utuh (jeroannya disingkirkan dulu)
- panggang di atas arang membara selama kurang lebih 2 jam
- jangan lupa dibalik yaa

Tips:
1. Arang yang dipakai sebaiknya sudah benar2 membara. selama proses pemanggangan, arang tidak perlu dikipasi karena hal itu akan membuat ayam gosong
2. posisi pertama ayam saat dipanggang adalah tengkurap, agar yangmatang duluan adalah bagian dalam ayam. setelah itu baru dibalik.

selamat mencoba. Ayam dengan dimasak spt ini msh jarang saya temui di Boyolali :)
catatan: gambar yg saya tampilkan adalah kopas dari gugle, maklum td keasyikan sampai ga sempet mengabadikan. hasilnya pun tak sebagus yg ditampilkan ^.^v

Soto Ayam Jawa Timur


Hari Ahad adalah hari yang indah untuk berkumpul bersama keluarga, hari yang pas pula untuk menyajikan makanan yang berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Kali ini saya belajar masak dari koki terbaik (di mata saya), ibunda tercinta.
Menu yang disajikan adalah soto Jawa Timur. Entah kenapa disebut soto Jawa Timur, tapi kata ibu saya, karena soto ini diberi kacang goreng. Hmm... rasanya ga kalah sama soto seger mbok Giyem yang terkenal di Boyolali.
Cara membuatnya ga susah ternyata, dan saya ingin berbagi resepnya.

Bahan-bahan:
- 2 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- ketumbar secukupnya
- garam secukupnya
- merica 20 butir
- msg sedikit
- lengkuas
- daun salam
- daun jeruk purut
- air rebusan ayam (air kaldu)
- potongan daging ayam

Cara memasak:
-haluskan bawang merah, bawang putih, ktumbar, garam, merica, dan msg.
- geprek lengkuas (ulek sedikit sampai agak hancur), campurkan dengan bumbu yang telah diulek, tambahkan daun salam,daun jeruk purut dan lengkuas.
- panaskan sedikit minyak goreng, goreng campuran bumbu di atas sampai harum baunya.
- setelah bumbu masak, masukkan ke dalam air kaldu, masak hingga mendidih.
Kuah selesai dibuat.

Penyajian:
- ambil mangkuk, berikan nasi secukupnya
- tambahkan irisan daging ayam, seledri, kecambah, bawang daun, kacang goreng
- siramkan kuah soto
- taburi bawang goreng

Kalau mau sambal:
- rebus 4 cabe rawit dan 1 siung bawang putih
- setelah agak empuk, diulek
- tambahkan sedikit air

soto khas Jawa Timur (katanya ibu saya) siap disajikan :)

Minggu, 13 Maret 2011

Selesaikan Masalah dengan Tabayyun

Dalam berinteraksi dengan sesama manusia, tak jarang diantara kita terjadi suatu masalah yang timbul akibat kesalahpahaman. Sebagian dari kita kadang menanggapinya dengan reaktif, misalnya langsung marah kepada salah satu pihak, atau mengadu kepada orang lain tanpa diselidiki dahulu penyebabnya. jelas, itu bukan cara yang baik. Lalu bagaimana cara Islam memandang hal yang seperti itu?

Islam mengajarkan kepada kita jika menjumpai suatu masalah, hendaknya diselesaikan secara tabayyun. Tabayyun dalam bahasa Indonesia artinya menyelidiki. Maksudnya, ketika kita menghadapi suatu permasalahan, lebih baik kita selidiki dulu perihal kebenarannya. Jika hal itu tidak dilakukan, maka bukan tidak mungkin hubungan kita dengan saudara-saudara kita akan terganggu, bahkan dapat menimbulkan fitnah.

Satu peristiwa penting tercatat dlm kehidupan ‘Aisyah. Berawal dari kepulangan Rasulullah pertempuran Bani Musthaliq yg ‘Aisyah turut dlm rombongan itu. Di tengah perjalanan ketika rombongan tengah beristirahat ‘Aisyah pergi utk menunaikan hajatnya. Namun ia kehilangan kalung sehingga kembali lagi utk mencarinya. Berangkatlah rombongan dan ‘Aisyah tertinggal tanpa disadari oleh seorang pun. ‘Aisyah menunggu di tempat semula dgn harapan rombongan itu kembali hingga ia tertidur.

Saat itu muncullah Shafwan ibnul Mu’atthal yg tertinggal dari rombongan Rasulullah . Melihat ‘Aisyah dia kemudian mempersilakan ‘Aisyah utk naik kendaraan dan dituntun hingga bertemu dgn rombongan.

Kaum munafikin yg ditokohi oleh ‘Abdullah bin Ubay bin Salul menghembuskan berita bohong tentang ‘Aisyah. Akhirnya berita bohong itu pun sampai kepada ‘Aisyah melalui Ummu Misthah

Sementara itu wahyu yg memutuskan perkara ini belum juga turun. Rasulullah Muhammad SAW meminta pendapat ‘Ali bin Abi Thalib dan Usamah. Beliau pun menemui ‘Aisyah dan mengharap kejelasan dari peristiwa ini.

Di puncak kegalauan itu dari atas langit Allah menurunkan ayat-ayat yg membebaskan ‘Aisyah dari segala tuduhan yg disebarkan oleh orang2 munafik. ‘Aisyah wanita mulia yg mendapatkan pembebasan Allah atas langit. Ayat Allah turun dalam Surat An-Nuur ayat 11 beserta sembilan ayat berikutnya (dikutip dari blog.re.or.id)

Dari peristiwa di atas dapat kita simpulkan hikmah dari tabayyun, bahwa jika ada masalah hendaknya kita selidiki dahulu benar tidaknya. Dalam kehidupan sehari-hari pun demikian. Mungkin pernah diantara kita menerima sms dari nomor yang tidak dikenal yang mengaku Ibu, Bapak, atau saudara kita yang isinya meminta dikirimi uang karena alasan tertentu, misal kecelakaan. Jika hal tersebut tidak kita selidiki terlebih dahulu, maka bisa jadi kita akan menjadi korban penipuan. Oleh karena itu, marilah kita sebagai kaum muslim senantiasa huznudzon dan berpikiran luas dalam menghadapi permasalahan hidup.

(terinspirasi dari pengajian ahad pagi oleh Ust. Muhajir)

Tebak-tebakan

Adek saya Helmi tiba-tiba memberi saya pertanyaan aneh.

Helmi : "mbak, hitam putih di kutub utara apa?"
Saya : "Apa y?" (bingung, masih mencerna pertnyaannya)
Helmi : (dengan muka sotoy) "Zebra di kutub utara"
Saya : "oh??? (sambil mikir) Oke, saiki aku genti. Merah kuning hijau di lautan Atlantik apa??"
Helmi : "Opo? ra ngerti..."
Saya : "Lampu merah nyemplung di laut, hehe.. "
Helmi : "Alaah, opoo kuwi?"
Saya : (senyum kemenangan, podo ra mutune)

Nyaris Nyebur Sawah

Peristiwa ini saya alami pada saat saya dan teman-teman panitia Upgrading KEI FE UNS sedang menyusuri tempat outbond bagi peserta. Lokasi outbond berada di daerah persawahan Desa Lawu kecamatan Nguter Sukoharjo, di lingkungan sekitar rumahnya teman saya, Retna. Kami bertiga, saya, Riesa, dan Rizal berangkat dari rumah Retna sekitar pukul 9.00 WIB ke tempat outbond untuk memberi tanda penunjuk jalan bagi peserta. Perjalanan dimulai dengan memberi tanda pada rute peserta putra. Rute bagi putra dibuat lebih sulit, mereka harus menyusuri persawahan. Dengan demikian, mau tidak mau kami harus mengikuti Rizal untuk memberi tanda. Rizal membawa motor sendiri, sementara saya dan Riesa berboncengan dengan motor maticnya Riesa. Karena saya ingin menghapalkan jalan, maka saya meminta Riesa untuk membonceng saja, jadi saya yang mengemudikan motor maticnya.

Awal perjalanan semua berjalan lancar. Kami bertiga memasuki areal persawahan dengan melintasi pematang sawah yang cukup lebar, kurang lebih 2,5 meter, sehingga motor bisa kami bawa melewati pematang sawah tersebut. Pada saaat mencapai ujung pematang yang lebar tersebut, kami berhenti. Rizal turun ke pematang sawah yang lebih kecil dan memberi tanda bagi peserta, sementara itu kami para perempuan menunggu dari pematang sawah yang lebar tadi. Tak berselang lama, Retna menyusul kami. Setelah Rizal selesai melaksanakan tugasnya, kami berbalik arah untuk menuju ke tempat lain yang sekiranya perlu diberi tanda. Dan dari sinilah peristiwa konyol itu terjadi.

Kami beriringan meninggalkan sawah dengan melintasi pematang sawah yang lebar tersebut. Retna di posisi depan, disusul saya dan Riesa, kemudian Rizal di belakang. Saya yang sedang mengendarai motor matic merasa ada yang aneh saat saya membawa motor itu ke pematang tersebut. Pematang sawah itu cukup lebar, namun rumput yang tumbuh di atasnya sangat tebal, sehingga jalan yang saya lewati menjadi terasa licin. Entah karena sudah feeling atau memang lagi apes, saya merasa arah gerak motor yang saya naiki tidak lagi seimbang. Walaupun motor berjalan sangat pelan, saya tidak bisa mengendalikan motor yang semakin lama jalannya semakin tidak karuan. Sampai akhirnya saya merasakan motor itu tidak dapat saya kendalikan dan gubraaak!! Saya dan Riesa jatuh kepleset di bibir sawah, nyaris nyebur ke sawah. Tiba-tiba saya panik, dan ketika saya sadar kami benar-benar jatuh, saya langsung menengok ke belakang uantuk memastikan apakah Riesa baik-baik saja. Maklum, sepengetahuan saya, kalau ada motor jatuh, yang terkena imbas lebih parah adalah si pembonceng. Dalam pikiran saya, Riesa jatuh dan kegencet motor maticnya yang berukuran gede. Oh, ternyata dia tidak ketiban motor karena dia mboncengnya miring. Ya sudah, saya langsung bangkit dan segera bangun dengan muka panik (katanya Rizal). Mesin motor masih menyala dan saya langsung mematikan mesin, takut kalau tu motor loncat ke saya. Riesa yang saat itu jatuh pun langsung berdiri, namun dia juga kaget, karena posisi jatuhnya nggeblak ke belakang.

Rizal datang dan langsung menenangkan. Dia mengangkat motor yang jatuh dan menyandarkan. Riesa pun ikut membantu, dan dia membersihkan motornya yang kena lumpur sawah, sementara saya masih berdiri. Peristiwa itu berlangsung begitu cepat. Mungkin dari mulai jatuh kepleset sampai Rizal datang, hanya sekitar 30 detik. Setelah semua bisa dikendalikan, saya sulit untuk berhenti tertawa. Mereka pun juga tertawa, mengenang kejadian konyol barusan.

Perjalanan memberi tanda outbond belum selesai, namun mereka membuat keputusan bahwa saya harus membonceng. Ya sudah, saya nurut aja diboncengin Retna. Sepanjang perjalanan saya masih saja tertawa, haha... Maaf yaa kawan, dah ngrepotin.

Sabtu, 12 Maret 2011

Talk Less Do More

"Halo? Tukangnya mana??"

Kata-kata di atas mungkin sudah familiar di telinga kita. Ya, iklan rokok yang mengispirasi. Slogan utamanya adalah talk less do more.

Masalah yang kita hadapi seringkali kita tanggapi dulu secara verbal. Boleh-boleh saja sebenarnya, tapi apakah seperti itu dapat menyelesaikan masalah?
Beberapa dari kita terkadang suka mengeluh ketika dihadapkan pada masalah, bahkan dalam masalah yang kecil sekalipun. Contoh yang kecil adalah pada iklan rokok tersebut.
Dalam iklan tersebut diceritakan pada saat hujan deras melanda suatu kantor. Semua karyawan mengalami masalah yang sama, yaitu kebocoran. Namun, cara mereka menanggapi hal tersebut berbeda-beda. Ada yang memilih untuk menampung air tersebut ke galon, sehingga dapat dijadikan tempat memelihara ikan, yang lain malah digambarkan kondisi romantis sepasang laki-laki dan perempuan yang berjalan di bawah bocornya atap kantor dengan sebuah jaket sebagai pelindung dari air. Tapi, ada satu pelaku yang digambarkan terus-menerus menelpon (dengan gaya protes) mencari tukang yang bisa secepatnya memeprbaiki kebocoran. Hingga waktu berlalu sekian lama, orang tersebut terus-menerus menelpon dan berkata: "tukangnya mana?", tanpa melakukan tindakan apa-apa. Akhirnya, di saat semua orang telah pulang kantor, orang tersebut masih saja menelpon dan mencari tukang, lebih kasihan lagi ruangnya banjir penuh dengan air hingga ia nyaris tenggelam. Di ending iklan tersebut, seorang cleaning service menggantungkan tulisan di pintu : TALK LESS DO MORE

Bagaimana dengan kita?
sesungguhnya permasalahan sekecil apapun yang datang pada kita adalah masalah yang mampu kita selesaikan. Tinggal bagaimana cara kita menghadapinya. Daripada terus-menerus mengomel dan meratapi masalah, hadapi saja! Terus-menerus bicara, komentar, dan ngoceh ga jelas tanpa aksi sama saja dengan jalan di tempat.
Ga mau kaya iklan rokok itu kan? :)

bercanda

Saya punya teman kos, teman kampus juga. Namanya Wia. Entah kenapa, kalau di kos dia selalu jadi bahan ejekan. Mungkin karena sikapnya yang sangat lepas, suka teriak-teriak ga jelas, dan inosen.
Berikut adalah contoh potongan percakapan yang melibatkan dirinya.
Wia : "Dewi, aku pengin muntah ni, knp y?"
Saya : " km lapar kali" (krn saya suka kumat maag, dan tau persis gejala maag)
Wia : (teriak) "masak pengin muntah malah disuruh makan??"
Saya : ???

...dan Wia keluar meniggalkan kamarku... tidak berselang lama, Dina datang..

Wia: "Dina, aku pengin muntah ni, caranya biar bisa muntah gimana?"
Dina : "pengin muntah mbak? Ngaca aja! "
Wia : (teriak kencang) "Dinaaa, kau tega sekali!"
Saya : (ngakak sendiri di kamar)

Rabu, 09 Februari 2011

Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Bersyukur


Begitu banyak nikmat Allah SWT yang diberikan kepada hambaNya. Nikmat untuk hidup, nikmat sehat, nikmat iman dan nikmat Islam. Ada satu kisah menarik di balik cerita tenggelamnya KMP(Kapal Motor Penumpang) Laut Teduh II yang terbakar di sekitar pulau Tempurung pada saat menyeberang dari pelabuhan Merak menuju Bakauheni pada hari Jumat, 28 Januari 2011 yang menewaskan sekitar 30 orang tersebut. Seorang penumpang yang selamat menuliskan bagaimana perjuangannya untuk lolos dari maut. Jika dicermati, hanya karena kebesaran Allah lah dia bisa selamat. Berikut tulisan yang saya copas dari note seorang kawan, Tri Damayanti.

----------------------
Mimpi?? entahlah,,,tapi ternyata bukan mimpi,,,itulah yang kurasakan. setelah terjaga dari tidur yang baru saja kuterlelap 30 menitan. yah,,baru sebentar saja. bahkan saya tau pasti, mobil travel saya masuk ke dalam kapal itu. saya juga tau pasti pak sopir berpamitan naek ke dek atas kapal, sementara kami memilih tidur di dalam mobil.tidak kusangka, pamitan pak sopir itu juga adalah pamitan yang terakhir karena setelah itu, sudah tidak lagi ada kabarnya. kecuali setelah pihak travel menghubungi ponsel saya, sehari setelah kejadian itu.

Ya Alloh, percaya tidak percaya, semua bagai mimpi. kami yang tertidur di dalam mobil, tiba2 mencium bau asap yang begitu hebat, asap yang tebal, dan hitam warnanya, hingga mata kami sempat tidak bisa melihat jalan menuju dek atas kapal. Allohu akbar, allohuakbar,laa illahaillalloh....mata ini, kaki ini, tangan ini, masih Engkau beri petunjuk untuk menemukan jalan menuju dek atas kapal meskipun "nyawa belum terkumpul" karena bangun tidur. Mahasuci Engkau Yaa Alloh yang masih mengijinkan saya mendapatkan jalan itu.

Bingung,,,gugup,panik, itu yang dirasakan. " Ada kebakaran bus ac mbak di dek bawah, kapal kita sudah terbakar" kata seprang laki-laki yang memberiku pelampung dan memakaikannya kepadaku..

Ya Alloh hamba belum mengucapkan terima kasih padanya, semoga Engkau melindungiNya, sebagaimana Engkau menyelamtkan hamba, memberi hamba kesempatan kedua...

Ini adalah pertolongan dari Mu ya Alloh,,,takbir, dzikirlah yang hanya bisa hamba ucapkan seraya mencari bantuan, kesana kemari, mencari informasi sekoci...masyaAlloh, sekoci cuma ada 1 yang bisa dipake...

Rasa takut pun menyerang, wajar,ini wajar, semua orang takut,,,,seolah2 maut sudah mendekat,,,

bagaimana tidak?? kita ditengah laut,,sekaligus ditengah2 api yang berkobar, bak pom bensin yang terbakar,,,cepat sekali merambat...

Laa illahaillaoh....saya pun berusaha menguasai diri, membuang rasa takut, dan membangun keyakinan bahwa saya akan selamat dengan pertolonganNya,. bersama sekumpulan orang2 yang bahkan tidak ku kenal, kami berdoa bersama, takbir, dan dzikir....

tak lama dari itu, beberapa orang mulai terjun bebas dari dek atas kapal...

yah,,,hanya ada 2 pilihan: mati perpanggang api atau kita berupaya turun ke laut...apa pun resikonya. Saya meyakini, ini bagian dari ikhtiar kita, bismillah....saya memantapkan hati saya untuk ikut terjun bebas..

namun, seketika itu, hati saya mulai mengecil,,,seorang ibu dengan putrinya (9 bulan) meminta terjun bebas...oh..adek manis,,,,andaikan saya punya sayap,,,aku akan bawa dirimu terbang nak, tidak harus ikut berenang2...

bismillahirahmanirahiiim............byuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuur......

aku tenggelam, bersama tas ranselku,,,di dalamnya ada Al qur'an yang menemaniku,,,

sesaat bkemudian aku muncul,,,tapi oh malangnya...kepalaku hampir terbentur badan kapal....

Allohukabar..siapa yang memutar kepal saya sehingga posisi bisa terbalik, kaki sayalah yang mengenai badan kapal...kutendang badan kapal itu hingga aku bisa menjauh dari kapal,,,,aku takut...aku takut ada runtuhan puing2 kapal yang terbakar,,,,(ingat film titanic)

detik demi detik yang kulewati hanyalah mengapung2 diatas air laut,,,,,berusaha sekuat tenaga menguasai diri, tetap berdoa, berusaha mendekati kapal2 yang menjemput...namun kadang ombak juga tidak bersahabat,,,mereka menampr2ku kesana kemari,,,setelah kuketahui saat itu ombak berada pada posisi 3-4 meter...allohukabar, Mahasuci Engkau ya Alloh yang memberi hamba kekuatan untuk menghadapinya,,,

hampir 2 jam kulalui,,,,pasrah,,,,

aku pun hanya berhajat untuk bisa bertemu lagi dengan keluargaku dan calon keluargaku,,,,

Allohuakbar!!!!!Allohukabar!!! Allohuakbar!!!

Ada kapal yang melihatku, mengejarku,....subhanalloh, laa illlahaillalloh

senyum...saya tersenyum sesaat...tapi,,,ujian kembali datang

peampungku lepas.....laa illahaillalloh, allohuakbar,,,,saat itu saya tenggelam, tepat didekat pintu dek kapal,,,,saat itu juga ban karet yang dilempar oleh tim SAR t

tidak bisa kuraih....

Allohuakbar,,,allohuakbar...allohuakbar...saya tidak tau pasti apa yang terjadi, sesuatu telah mendorongku dari bawah hingga aku bisa kembali naek keatas lagi, dan aku pun berhasil diselamatkan tim SAR,,,,

allohuakbar..allohuakbar..allohuakbar.....

laa illahaillalloh...subhanalloh alhamdulilla,,,

meskipun hampir pingsan,,,namun saya selamat..Allohuakbar...

tas punggung robek parah...namun tak satu pun benda di dalamnya terjatuh ke dalam laut...

Allohuakbar...Al qur'an itu tidak jatuh,,,,tidak sobek meskipun sudah 2 jam terendam air...

Allohuakbar..allohuakbar....

Pengalaman hidup ini, semoga menjadi pelajaran,bisa diambil hikmahnya.....

terima kasih atas doa-doa, dukungan, dari ibu bapak, ibu bapak metua,sodara2, sahabat, dan semua pihak yang membantu ku,,,termasuk mas dan mbak yang membantuku diatas kapal penyelamat, memberiku pakaian, teh hangat, dan bapak2 yang mengantarkan aku ke rumah sakit krakatau.....

semoga itu semua menjadi bagian dari amal sholeh kalian....amin

http://www.facebook.com/home.php#!/notes/tri-damayanti/kesempatan-kedua/10150104989337893

Jumat, 28 Januari 2011

Tips Sukses Ujian Komprehensif Akuntansi

Ujian komprehensif atau yang sering disingkat dengan nama ujian kompre adalah ujian yang diperuntukkan bagi mahasiswa akuntansi FE UNS yang telah mengakhiri perkuliahan teorinya. Ujian ini berbentuk tes lisan antara satu orang mahasiswa dengan tiga orang dosen penguji. Materi yang diujikan adalah semua materi yang berhubungan dengan akuntansi mulai dari semester satu hingga semester tujuh, yaitu pengantar akuntansi 1 dan 2, akuntansi keuangan menengah 1 dan 2, akuntansi keuangan lanjutan 1 dan 2 (kalau yang ini jarang sih), pengauditan 1 dan 2, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendali manajemen, dan teori akuntansi. Sekilas memang mengerikan karena ujian ini tidak hanya menguji sejauh mana pemahaman kita dalam mempelajari akuntansi, namun yang lebih terasa adalah ujian mental. Ya, karena ujian lisan itu berbeda dengan ujian tulis yang bisa memikirkan jawaban lebih lama, yang bisa dengan mudah mengedit ketika salah, dan jauh dari perasaan gugup atau grogi. Tapi tidak seharusnya kita menganggap ujian kompre ini menyeramkan, karena semua mahasiswa akan mengalaminya. Ini adalah salah satu proses untuk belajar.

Ujian kompre yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang hendak mengakhiri masa studi jurusan akuntansi FE UNS ini menyaratkan beberapa hal. Pertama, mahasiswa tersebut harus sudah mengambil mata kuliah wajib dan pilihan minimal yang disyaratkan. Untuk jurusan akuntansi FE UNS, minimal ambil 138 sks. Kedua, pada semester saat ujian kompre, mahasiswa tersebut sudah tidak mengambil mata kuliah baru, namun untuk mata kuliah yang makeup (mengulang) boleh. Ketiga, dapat memenuhi semua dokumen yang disyaratkan, antara lain slip pembayaran SPP terakhir, sertifikan AMT (Achievement Motivation Training), Pre Job Training, Business Motivation Training, EAP (English for Academic Purpose), copy ijazah SMA, dan transkrip nilai terakhir. Jika semua syarat di atas telah terpenuhi, maka mahasiswa tersebut boleh mengajukan ujian kompre.

Menjadi impian setiap mahasiswa Akuntansi FE UNS untuk lulus ujian kompre satu kali, karena kenyataannya banyak mahasiswa yang gagal untuk lulus satu kali dalam ujian ini. Namun banyak juga mahasiswa yang langsung lulus dalam ujian kompre pertama, fakta ini tidak terlepas dari faktor dosen penguji. Tim dosen penguji mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. Ada dosen yang begitu mudah meluluskan mahasiswa, bisa karena soal yang diajukan itu tergolong mudah, atau karena dosen tersebut yang “baik hati”. Namun, tidak sedikit dosen yang begitu sulit meluluskan mahasiswa, bahkan ada mahasiwa yang harus mengulang ujian kompre hingga tiga kali. Faktor lain yang berhubungan dengan dosen penguji adalah tipe ujian. Kebanyakan tim dosen menguji lisan “satu lawan satu”, maksudnya adalah kita diuji hanya dengan berhadapan satu dosen dalam tiap mata uji. Tipe ujian seperti ini memberikan keuntungan bagi mahasiwa karena dengan begitu pertanyaan yang diajukan tidak melebar kemana-mana. Lain halnya jika diuji dengan tim dosen dengan tipe “sidang” yang mana satu mahasiswa langsung dihadapkan pada tiga dosen penguji sekaligus. Tipe ujian seperti ini benar-benar menguji mental dan kepandaian kita dalam mempertahankan keyakinan dan argumen.
Sukses dalam ujian kompre satu kali bukanlah mimpi, karena setiap orang dapat mendapatkannya. Saya yang pernah menjalani ujian kompre dan (alhamdulillah) bisa lulus sekali mempunyai beberapa tips, diantaranya sebgai berikut:

1. Belajar sungguh-sungguh.
Ini adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi jika akan mengikuti ujian kompre. Tapi ingat, tidak semua materi harus kita baca. Ilmu akuntansi keuangan ada benang merahnya. Pelajari secara terstruktur. membaca semua materi memang bagus, tapi demi efisisen waktu, carilah benang merah ilmunya, karena materi per bab dalam buku itu disajikan secara terpeceh-pecah. Padahal dalam ujian kompre yang diperlukan adalah materi secara menyeluruh.

2. Berpedoman pada rangkuman materi.
Seperti yang suadh saya jelaskan pada poin satu di atas, bahwa membaca semua buku adalah tidak efisien. Rangkuman materi akan sangat membantu dalam proses belajar. Rangkuman ini berisi materi-materi akuntansi yang disajikan secara menyeluruh, tidak terpecah-pecah seperti dalam buku. Namun yang perlu diingat, materi ini hanyalah sebuah alat bantu. Materi yang wajib kita tahu dalah yang bersumber dari buku. Jadi jangan hanya mengandalkan belajar hanya dari rangkuman materi. Saya memakai rangkuman materi hanya untuk petunjuk urutan cra belajar. Maksudnya, saya mengikuti apa yang dibahas dalam rangkuman, untuk selanjutnya saya mabaca materi tersebut dari buku.

3. Pahami karakter dosen penguji.
Dosen penguji kompre biasanya diumumkan satu hingga dua minggu menjelang ujian. Dengan memahami karakter dosen penguji diharapkan kita menjadi lebih siap.

4. Banyak bertanya kepada kakak tingkat atau teman kita yang telah lulus, dan tim pengujinya sama dengan kita.
Tipe pertanyaan dosen penguji dalam tiap ujian kompre kebanyakan sejenis, atau paling tidak ada kesamaan dalam beberapa pertanyaan. Dengan demikian, kita dapat memperkirakan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang bakal diajukan. Namun demikian, tidak jarang pertanyaan yang diajukan sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. Jadi, kita tidak boleh terlalu mengandalkan kisi-kisi. Terima kasih untuk mbak Sri, mbak Dyah, dan mbak Melati atas informasi soal-soalnya.

5. Perbanyak diskusi dengan teman-teman.
Belajar kompre secara individual akan meningkatkan ilmu yang masuk ke otak kita. Namun jangan lupa bahwa ujian kompre adalah ujian lisan, yang mana kita dituntut untuk dapat menyampaikan apa yang kita ketahui secara lisan. Banyak-banyaklah berlatih ngomong, selain dapat meningkatkan hafalan kita, kita juga berlatih untuk menyampaikan apa yang kita maksud secara terstruktur dalam kata-kata yang kita ucapkan. Diskusi juga dapat membantu kita mematangkan pemahaman, karena belum tentu apa yang kita pahami itu benar. Special thanks to Irla yang banyak membantu saya dalam sesi diskusi. Juga untuk sohib Dela yang pernah sekali mengajak saya diskusi, walaupun ujung-ujungnya curcol ga jelas. hehe...

6. Pahami materi, jangan sekedar dihapalkan.
Pemahaman terhadap materi mutlak diperlukan. Hindari terlalu banyak menghapal, karena bila kita grogi, hapalan akan mudah lupa. Selain itu, karena begitu banyak materi yang harus kita kuasai, tidaklah efisien jika kita menghapalkan. Masih ingat tips belajar dari tokoh Rancho dalam film 3 Idiots? “Berpikirlah efisien”.

7. Jaga kesehatan.
“di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Masih ingat dengan slogan ini kan? Kesehatan sangat membantu kita dalam menunjang pembelajaran. Makan teratur dengan gizi yang cukup, standar saja. Olah raga baik untuk membantu meregangkan syaraf yang kenceng karena terlalu banyak berpikir. Minum vitamin juga baik (bila perlu). Namun yang lebih sehat adalah banyak minum air putih.

8. Kalau pikiran sudah jenuh, stress, dan bosan, istirahatlah.
Otak manusia ada batasnya. Pengalaman saya kalau sudah belajar selama lebih kurang 90 menit, otak terasa jenuh. Istirahat sejenak dengan cara mengendurkan syaraf yang tegang, bisa dengan tiduran sejenak, keluar mencari udara segar, atau ngobrol dengan teman. Kalau saya sudah mulai stress, saya mempunyai kebiasaan yang aneh. SMS tidak penting ke teman-teman. Dengan mengirim sms ini, biasanya ada saja yang membalas sms saya. Balasan mereka lucu-lucu dan bisa membuat tertawa. Atau paling tidak ada kata-kata semangat yang saya dapat. Teman-teman yang lucu itu adalah Riesa, Retna, Bolang, Lestyo ,Rizal dan lain2. Efek dari smsan ini benar-benar ajaib. Semangat bisa tumbuh lagi. Satu saran datang dari Riesa, ketika saya benar-benar stress, dia menyarankan saya untuk menelpon bapak atau Ibu, dan hasilnya benar. Semangat dan doa dari orang tua membuat saya bangkit. Terima kasih sahabat-sahabatku...

9. Berdoa.
Seharusnya tips ini saya tulis di nomor paling atas, karena doa itu adalah wujud penghambaan kita kepada Allah Sang Pencipta. Sebagaimana dalam firman Allah
“Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku” (Adz Dzariyat : 56).
Betapa kekuatan doa itu sungguh luar biasa. Usaha keras tanpa doa adalah sombong. Perbanyaklah doa dengan sungguh-sungguh, karena Allah Maha Mendengar doa kita, dan yakinlah doa kita akan dikabulkan. Berdoa bisa kita lakukan kapan saja, di mana saja. Masih ingat waktu-waktu yang baik untuk berdoa? Setelah sholat, diantara adzan dan iqamah, hari Jumat, saat hujan deras, saat berada dalam forum kajian, dan sepertiga malam yang terakhir adalah waktu-waktu yang baik untuk berdoa. Maksimalkan doa kita, karena itu adalah kekuatan tersembunyi yang luar biasa, karena hanya datang dan terjawab oleh Allah SWT.

10. Mintalah orang lain mendoakan kita.
Kita tidak pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan oleh Allah. Tidak ada salahnya meminta doa kapada orang lain, terutama bapak dan ibu, dan kepada siapapun. Pengalaman saya adalah: setiap orang yang saya temui, dan kebetulan menanyakan kabar, maka saya akan minta didoakan oleh mereka. Bahkan, sehari sebelum saya ujian kompre, saya mengirim sms kepada orang-orang terdekat untuk meminta doa.

11. Jangan malu minta saran dan semangat.
Saran dan semangat dari sahabat-sahabat dan teman dekat sangat membantu pada saat kita dilanda stress. Seorang sahabat saya, Riesa, hampir tiap hari mengirim sms yang berisi kata-kata semangat dan doa. Demikian juga sista (ketemu gede) saya Ami, yang suka bangunin saya sholat malam. Sangat berati dalam membangkitkan semangat.

Dari sekian tips di atas, yang paling utama adalah USAHA MAKSIMAL DAN DOA. Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Kompre adalah ujian yang akan sangat berguna saat kita lulus nanti, karena ilmu itu butuh pengendapan.

Untuk sahabat-sahabatku yang akan menempuh kompre: Dela, Novi, Anis, Tia. Semoga kalian lancar dan lulus. terima kasih untuk sahabat-sahabatku yang telah membantu saya memberi dukungan semagat: Riesa, Hafid, Lestyo, Retna, Dela, Novi, Tia, Dewiutari , Anis, Irla, Ami, Sandra, Sari, Yeni, Rizal, Lisa, Fia, Adi, kak Ayum, kak Vita, Isna, Wilis. (menyebutkan semua nama, hehe...).

Boyolali, 29 Januari 2011 (by Dewilis)