Laman

Minggu, 09 September 2012

Liburan The Juniors ke Green Canyon


Cerita ini bermula dari sekumpulan auditor dari sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang konon katanya menduduki peringkat sepuluh besar dunia. Kita sebut saja namanya KAP X. Kami adalah auditor junior yang barangkali lagi jenuh dengan rutinitas sehari-hari,  yang selalu bergeut dengan angka. Atas alasan inilah kami membuat sebuah rencana untuk mengadakan acara liburan bareng.
Selasa, 5 Juni 2012 setelah pulang dari pelatihan yang diselenggarakan oleh HRD kantor, kami makan bareng di angkringan depan menara Imperium. Pembahasan acara liburan pun dimulai. Banyak masukan tempat tujuan, seperti, Pangandaran, Puncak, hingga Green Canyon. Berbagai pertimbangan, plus minus masing-masing tempat dibahas, hingga akhirnya terpilih alternative tempat kunjungan yaitu Gunung Bunder, daerah Bogor. Ketua perjalanan pun terpilih atas nama Hasan. Oke, direncanakan kami akan berangkat berlibur tanggal 15 Juni 2012 ke Gunung Bunder. Berhubung ketua terpilih punya kewenangan, maka kami pun harus mengikuti aturan si Ketua. Okelah, yang penting liburan.
Dua hari setelah rapat itu, kami menerima email dari pak Ketua. Email itu berisi rundown lengkap dengan rincian biaya yang harus kami keluarkan. Namun, ternyata secara sepihak si Ketua memutuskan untuk mengajak kami semua ke Green Canyon. Wow, jauhnya kaya apa tu dari Jakarta, apalagi perjalanan itu akan dilaksanakan pada akhir pekan biasa, bukan long weekend, begitulah pikir kami. Tapi karena keinginan kami yang begitu besar untuk berlibur, maka kami pun dengan antusias mengikuti ajakan dari ketua. Lagipula diantara kami juga belum ada yang pernah merasakan pengalaman ke Green Canyon kecuali si Ketua.
Rincian biaya memuat lengkap berbagai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Singkat cerita, total biaya yang dibebankan per orang adalah Rp 350.000,00. Biaya yang cukup murah untuk sebuah liburan ke Green Canyon.
Jumat, 15 Juni 2012 adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Seharian benar-benar ga konsen kerja karena tidak sabar ingin segera berangkat. Berbagai alasan dikemukakan kepada manajer atau senior yang menyuruh kami lembur pada malam itu ataupun hari Sabtu. Perjalanan ini tidak boleh tertunda karena alasan pekerjaan. Dewi Diah, Bagus, Fagan, dan Dadang adalah mereka yang menolak ajakan lembur. Salut deh yang buat Dewi Diah yang dengan berani menolak permintaan lembur dari pak Manajer dengan alasan acara keluarga. Ckckck… Bukan contoh yang baik kawaaan.
Rencana awal keberangkatan adalah jam 20.00 kami berkumpul di kos Ai Mahdum. Jam karet, kami baru berangkat jam 22.00. Sebelum berangkat, kami berdoa bersama memohon keselamatan selama perjalanan, tak lupa berfoto bersama.

Kami semua berenambelas, Hasan, Fagan, Darmo, Dadang, Ai, Dhea, Dewi Diah, Adi, Dedi, Anis, Riki, Mega, Nita, Bagus, Umi, dan saya sendiri. Kami terbagi dalam 2 mobil. Mobil satu adalah Terios, punya Fagan, dan satunya lagi mobil sewaan APV. Terios disetir oleh Fagan dan mobil APV oleh Dedi. Perjalanan memakan waktu lama karena kami harus melewati kawasan macet tol Cikarang.
Sabtu, 16 Juni jam 5 pagi kami singgah di Garut untuk sholat Subuh. Selepas sholat, perjalanan dilanjutkan. Jam 09.00 akhirnya kami sampai di Green Canyon. Green Canyon adalah sebuah sungai yang nama aslinya adalah sungai Cijulang. Sungai ini terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Pada awalnya, sungai ini bernama sungai Cijulang. Sungai ini dikenal memiliki keindahan yang luar biasa. Frank dan Astrid, turis berkebangsaan Perancis dan Swiss mempopulerkan sungai ini menjadi Green Canyon, dan tempat ini dikembangkan sebagai kawasan wisata.
Green Canyon adalah sebuah sungai dengan aliran tenang namun diselingi dengan jeram. Batu-batu karang menghiasi sepanjang tepian sungai ini. Aliran airnya jernih berwarna hijau toska pada saat musim kemarau. Selain itu, tetesan-tetesan air dari batuan di pinggiran sungai yang tak henti-hentinya meneteskan air semakin membuat siapapun yang berkunjung ke sini akan jatuh hati
Salah satu aktivitas pariwisata  yang menarik di Green Canyon adalah body rafting, yaitu menyusuri arus sungai Cijulang dengan perlengkapan pelampung. Inilah yang menjadi tujuan utama kami berkunjung ke Green Canyon. Jika kita tidak punya cukup perlengkapan untuk menikmati body rafting, tidak perlu khawatir, karena di sana tersedia biro jasa untuk bodi rafting. Kami memakai jasa Goa Baho, sebuah asosiasi yang menyediakan fasilitas body rafting, mulai dari perlengkapan, transportasi menuju lokasi, hingga pemandu yang siap menemani kita menyusuri sungai ini. Soal biaya, bukan masalah. Per orang dikenakan biaya Rp 185.000. namun karena ketua kami sudah terlebih dulu mengenal mereka, maka kami mendapat potongan harga Rp 50.000 per orang, sehingga kami hanya perlu membayar Rp 135.000 per orang. Alhamdulillah Lumayaan J


Perjalanan berawal dari pos Goa Baho. Dari pos menuju sungai, kami diangkut dengan menggunakan kendaraan bak buka. Persisi seperti anak-anak mau kemping. hehe. Kali ini kami beruntung, aliran air sungai Cijulang sedang tenang dan jernih berwarna hijau toska. Kondisi seperti ini biasa terjadi pas kemarau. Ini adalah kondisi terbaik untuk menyusuri sungai Cijulang. Kalau pas musim hujan, air di sana bisa berwarna kecoklatan.
Body rafting dimulai….. Pertama kali masuk ke air, rasa takut benar-benar menguasai diri ini. Gimana ga takut, renang aja ga bisa tahu-tahu disuruh loncat dari tepi sungai setinggi kurang lebih 2 meter. Dipaksa juga, akhirnya loncat. Apa yang terjadi? Gelagepan dan panic. Padahal sudah pake pelampung. Hehe… Untung pemandunya paham, saya dan beberapa teman-teman yang panikan akhirnya dituntun selama perjalanan.











Penyusuran sungai ini melewati beberapa jeram dan arus tenang. Prinsip body rafting yang penting tenang. Posisi kaki usahakan selalu di atas biar ga kena batu-batu kali. Dari hulu hingga hilir memakan waktu kurang lebih 3 jam. Pemandangan tebing sungai benar-benar memanjakan mata kita. Pada tepian tebing-tebing sungai mengalir air gemericik dari atas. Ditambah warna air sungai yang jernih hijau toska. Subhanallah banget. Sampai pada akhir penyusuran sungai, kami dijemput dengan perahu untuk diantar kembali pada pos.



Begitulah sekilas pengalaman kami body rafting di kawasan wisata Green Canyon, Ciamis, Jawa Barat. Sebenarnya kunjungan kami yang lain masih ada, seperti Pantai Batu Karas, Pantai Gua Batu, dan Pantai Pangandaran. Lain kali dilanjutkan, insya Allah.

2 komentar:

  1. perjalanan jauh untuk tempat bagus itu wajar. seperti hal nya jalan setapak semak belukar menuju puncak gunung, dan akhirnya akan menemukan pemandangan menakjubkan.

    journey, touring dan pendakian sama hal nya menjalani hidup, bersusah dahulu, bersenang kemudian. nikmatilah...

    then, r u ready for next journey?

    BalasHapus
  2. Bener banget acaan.

    ayoo ajak kami jalan-jalan lagi. Ga jadi naik gunung gpp deh (sadar diri),hehe...

    yes, I'm ready for the next journey. Insya Allah :)

    BalasHapus